Daftar Periksa untuk Mengakhiri Tirani
Dewasa ini, konflik-konflik paling mematikan di dunia tidak terjadi dalam konteks antar-negara, melainkan di dalam lingkup sebuah negara yang mengadu sang tiran dan rakyat yang ia tindas. Rakyat tertindas dipercaya luas hanya memiliki dua pilihan: tunduk pada tirani, pada penindasan politik, dengan harapan kondisi politik akan pelan-pelan membaik, atau melancarkan perlawanan yang penuh kekerasan untuk meraih kembali kebebasan politik. Pandangan terbatas ini tidak dicerminkan oleh kenyataan bahwa perlawanan sipil, yang juga sering disebut sebagai gerakan people power atau konflik tanpa kekerasan, telah terjadi jauh lebih sering daripada yang disangka. Sejak dekade 1990-an, rata-rata satu pembangkangan sipil besar berlangsung melawan penguasa tiap tahunnya. Perlawanan-perlawanan yang dipimpin warga negara sendiri ini telah terbukti semakin menentukan arah perkembangan konflik-konflik dan berbagai transisi menuju demokrasi yang paling signifikan sejak tahun 1972. Akan tetapi, para pembuat kebijakan, peneliti, wartawan dan pengamat politik lain terus meremehkan kapasitas masyarakat biasa dalam membangkang melawan tirani dan menggapai hak politik tanpa kekerasan.
Editors: Mathew Burrows and Maria J. Stephan
The Atlantic Council, Washington, DC — 2015
Translation: JPD Systems, October 2017